Geruduk Balaikota, 200 Buruh Kecewa Tak Bertemu Jokowi

Posted by Juhur Jurkanaen Jumat, 17 Mei 2013 0 komentar
 Demo buruh di Balaikota DKI
Jakarta - Sekitar 200 buruh DKI yang tergabung dalam Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam, Elektronik, Metal dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP LEM-SPSI) menggeruduk kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota DKI, hari ini, Rabu (1/5).
Sayangnya, keinginan para buruh untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak kesampaian. Karena Jokowi sedang blusukan ke SMK 13, Rawa Belong, Jakarta Barat.
Begitu juga saat buruh ingin bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lagi-lagi mereka dikecewakan. Karena 10 perwakilan buruh yang masuk ke Balaikota, ternyata hanya ditemui oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Zainal Mustafa.
Ahok tidak bisa menemui para buruh dikarenakan jadwal rapat yang padat. Seperti pukul 10.30 harus menghadiri pelantikan Pengurus Yayasan Kanker di Balaikota, dilanjutkan jam 13.00 dengan rapat monitor dan evaluasi pajak online di ruang rapat kantornya.
Koordinator aksi PUK SP LEM-SPSI Muhammad Toha mengatakan buruh kecewa karena Jokowi dan Ahok tidak bisa menemui para buruh. Sehingga mereka tidak bisa menyampaikan langsung keluhan, tuntutan dan aspirasi kepada kepala daerah Provinsi DKI Jakarta.
“Mungkin saat ini Jokowi lagi sakit gigi. Mungkin Ahok juga lagi sakit gigi. Tapi kita harap mereka bisa mendengarkan tuntutan yang kita sampaikan kepada bapak ini (Zainal),” kata Toha yang disambut tepuk tangan para buruh DKI Jakarta.
Toha mengungkapkan ada 11 tuntutan buruh yang harus segera direalisasikan dan diperjuangkan Pemprov DKI Jakarta. Yaitu, laksanakan Peraturan Perundang-Undangan (Perpu) Ketenagakerjaan di Perusahaan BUMN, tolak iuran dari pekerja untuk BPJS, segera bangun rumah sakit pekerja, segera bangun rumah murah buat pekerja dan berikan beasiswa untuk anak pekerja.
Lalu meminta tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional, tolak outsourching, hapuskan sistem kerja kontrak dan setuju upah layak, revisi Kepmenakertrans No.13 tahun 2012, tolak penangguhan UMK/UMSK/UMP/UMSP, dan tolak kenaikan BBM.
“Hari kita kasih piagam Hastraktul untuk diserahkan kepada Jokowi dan Ahok. Sekali lagi kami minta mereka membantu karyawan kontrak yang selama ini sudah salah urus, bertahun-tahun bahkan ada 10 tahun yang masih dikontrak. Itu kontrak ngawur. Jokowi harus menindak pengusahanya, kalau tidak dia akan kami sebut Gubernur ngawur,” seru Toha.
Akhirnya, Zainal Mustafa pun diminta untuk menyampaikan orasi didepan ratusan buruh yang sudah berdiri di jalan depan gedung Balaikota. Diatas mobil orasi, Zainal mengucapkan selamat Hari Buruh Dunia kepada para buruh.
“Wagub tadi berpesan sama saya, bahwa dia berjanji sekuat tenaga akan memperjuangkan tuntutan poin satu sampai lima. Pemerintahan Jokowi dan Ahok selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Bagian rakyat adalah buruh juga. Semua akan kita jalankan dan realisasikan secara bertahap sesuai kemampuan Pemprov DKI,” ujarnya.
Zainal meminta para buruh DKI Jakarta dapat melaksanakan aksi unjuk rasa dengan tertib, tanpa merusak fasilitas umum kota Jakarta. Sebab, kalau ada yang rusak, maka uang rakyat pula lah yang akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan fasilitas kota.
Setelah itu, buruh pun meninggalkan Balaikota DKI Jakarta untuk melanjutkan aksi mereka di Kantor Kementerian Negara BUMN yang hanya berjarak 100 meter dari Balaikota.

- Artikel di ambil dari beritasatu.com -

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman